Pengemudi ojek online terluka dikeroyok juru parkir setelah membayar uang parkir Rp 1.000. Saya sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Tindakan kekerasan terhadap pengemudi ojek online yang hanya ingin membayar parkir dengan tarif yang seharusnya sangat tidak bisa diterima. Hal tersebut menunjukkan adanya tindakan kekerasan yang terjadi di masyarakat kita, sehingga perlu adanya penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku-pelaku kekerasan seperti ini. Pengemudi ojek online adalah bagian penting dari layanan transportasi online di Indonesia, dan mereka seharusnya diberi perlindungan dan dihargai atas jasa yang mereka berikan. Tidak adil jika mereka menjadi korban kekerasan hanya karena mengikuti aturan yang berlaku. Juru parkir yang melakukan tindakan kekerasan tersebut seharusnya ditindak tegas agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya. Perlu adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kedamaian di masyarakat, serta pentingnya penyelesaian masalah secara damai tanpa harus melibatkan kekerasan. Selain itu, perlu juga adanya edukasi kepada seluruh masyarakat mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak agar tidak terjadi konflik yang tidak perlu seperti ini. Kejadian ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap praktik parkir liar dan tindakan kekerasan di tempat umum. Tindakan preventif harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan keamanan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar menjaga ketertiban dan kedamaian di lingkungan sekitar.