Kondisi jalan di Kabupaten Majalengka masih banyak ditemukan yang rusak. Jalan penghubung Kecamatan Majalengka-Kasokandel adalah salah satunya. Berita mengenai jalan rusak di Majalengka yang sudah berbulan-bulan tak diperbaiki menyoroti sebuah masalah yang cukup umum di banyak daerah di Indonesia. Jalan yang buruk dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat, ekonomi, dan juga keselamatan. Ketika infrastruktur jalan tidak terawat dengan baik, masyarakat yang mengandalkan jalan tersebut untuk beraktivitas sehari-hari akan sangat dirugikan. Pertama-tama, jalan yang rusak dapat menghambat aksesibilitas. Di daerah pedesaan atau wilayah yang kurang berkembang, jalan sering kali menjadi satu-satunya akses bagi penduduk untuk menjangkau pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan. Jika jalan tidak diperbaiki, masyarakat akan kesulitan untuk mengakses layanan penting, bahkan bisa menyebabkan mereka terputus dari kegiatan ekonomi yang vital. Selanjutnya, kondisi jalan yang buruk sangat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan. Lubang besar dan permukaan yang tidak rata dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali, menyebabkan kecelakaan yang dapat berakibat fatal. Hal ini akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak berwenang dalam menjaga keselamatan masyarakat. Dengan demikian, perbaikan jalan bukan hanya sekadar soal kenyamanan, tetapi juga merupakan isu keselamatan yang harus diutamakan. Dari sisi ekonomi, jalan yang baik berperan penting dalam kelancaran arus barang dan jasa. Ketika jalan rusak, biaya transportasi akan meningkat, dan waktu tempuh menjadi lebih lama. Hal ini tentunya akan berdampak pada daya saing produk lokal, serta menghambat perkembangan usaha kecil dan menengah di daerah tersebut. Usaha yang seharusnya bisa berkembang dengan baik, justru tertekan oleh infrastruktur yang tidak memadai. Dalam konteks tanggung jawab pemerintah, berita ini menekankan perlunya perhatian dan tindakan cepat dari pihak berwenang. Masyarakat berhak mendapatkan infrastruktur yang layak sebagai bagian dari hak dasar mereka. Keterlambatan dalam penanganan masalah ini menunjukkan adanya kekurangan dalam manajemen dan perencanaan anggaran yang harus ditindaklanjuti. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam mengawasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur sangat penting. Masyarakat bisa berperan aktif dengan melaporkan kondisi jalan yang rusak kepada pemerintah setempat, atau bahkan terlibat dalam forum-forum diskusi untuk mencari solusi bersama. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan isu ini bisa teratasi dengan lebih baik. Akhirnya, penting untuk mengingat bahwa perbaikan infrastruktur bukanlah solusi jangka pendek. Perlu ada perencanaan jangka panjang yang mencakup pemeliharaan rutin dan pembangunan berkelanjutan. Jika pemerintah terus mengabaikan masalah ini, jalan rusak di Majalengka bukan hanya akan menjadi isu hari ini, tetapi juga akan menghambat perkembangan daerah di masa depan. Thus, a comprehensive approach to infrastructure development is essential for long-term prosperity and safety.