Tiga aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Maluku Utara ditangkap polisi di Warkop Kungkung terkait kasus narkoba Berita mengenai penangkapan 3 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang terlibat dalam kasus tertentu di sebuah warung kopi (warkop) memang patut disayangkan. Aparatur negara seharusnya menjadi contoh yang baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tindakan yang dilakukan oleh ketiga ASN tersebut jelas melanggar kode etik dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang ASN. Disamping itu, pihak kepolisian yang bersabar untuk mengintai ketiga ASN tersebut dengan duduk di sebelahnya selama berjam-jam juga patut diacungi jempol. Hal tersebut menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menindaklanjuti kasus tersebut, serta memberikan pelajaran bagi masyarakat bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap ASN yang terlibat dalam tindakan kriminal. Kejadian ini sekaligus menjadi pelajaran bagi seluruh ASN di Indonesia agar senantiasa menjaga integritas dan moralitas dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat. ASN seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam mentaati peraturan dan hukum yang berlaku. Tindakan mereka tidak hanya mencoreng citra institusi ASN, tetapi juga memperburuk citra pemerintah daerah tempat mereka bekerja. Selain itu, penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian juga harus diapresiasi. Dengan mengintai dan menangkap pelaku secara langsung, hal ini menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia dilakukan secara tegas dan adil. Tidak ada yang dikecualikan dari hukum, termasuk para pejabat tinggi seperti ASN. Terakhir, kasus ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi seluruh ASN di Indonesia untuk tidak terlibat dalam tindakan yang melawan hukum. Mereka harus selalu mengutamakan integritas dan moralitas dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, serta tidak lupa untuk selalu menjaga nama baik institusi tempat mereka bekerja. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa yang akan datang.