Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo menghadiri acara PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun periode 2024-2027. Anton menyampaikan pesan dalam acara itu. Berita dengan judul "Pesan Perdamaian Polisi Jelang Pilkada kepada Warga PSHT Ponorogo" mencerminkan upaya untuk menjaga stabilitas dan ketertiban menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dalam konteks Indonesia, Pilkada seringkali menjadi momen yang penuh emosi, baik di antara pendukung paslon maupun dalam masyarakat secara umum. Oleh karena itu, pesan perdamaian yang disampaikan oleh pihak kepolisian sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi semua pihak. PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) sebagai salah satu organisasi pencak silat yang memiliki pengaruh cukup besar di Ponorogo juga memainkan peran penting dalam menjaga situasi di wilayah tersebut. Tanggapan dari organisasi seperti PSHT terhadap ajakan damai dari polisi sangat menentukan. Kerjasama antara kepolisian dan organisasi masyarakat diharapkan mampu meminimalisir potensi konflik yang seringkali muncul dalam konteks politik, terutama yang berkaitan dengan loyalitas terhadap paslon atau kelompok tertentu. Pesan perdamaian dari polisi tidak hanya penting sebatas seruan verbal. Ini harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, seperti menggelar dialog terbuka dengan warga, termasuk elemen-elemen dari PSHT. Dialog semacam ini dapat memperkuat rasa saling percaya dan pemahaman antar kelompok. Terlebih di daerah seperti Ponorogo yang kaya akan tradisi dan budaya, penting bagi semua elemen masyarakat untuk saling menghormati perbedaan dan bekerja sama demi kebaikan bersama. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana media juga memainkan peran dalam hal ini. Berita yang disampaikan haruslah netral dan objektif, sehingga tidak memicu kesalahpahaman atau konflik lebih lanjut. Media memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan mendorong pesan-pesan perdamaian serta persatuan di antara warga. Secara keseluruhan, upaya menjaga perdamaian dalam konteks Pilkada di Ponorogo merupakan langkah yang tepat dan perlu didukung oleh semua pihak. Sinergi antara kepolisian, organisasi lokal seperti PSHT, dan masyarakat umum harus terjalin untuk mencegah terjadinya ketegangan. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan Pilkada dapat berlangsung dengan damai dan jauh dari konflik. Tentu saja, tantangan untuk mewujudkan kedamaian ini tidak mudah. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi situasi, mulai dari provokasi dari luar hingga disinformasi yang mungkin beredar di masyarakat. Oleh karena itu, edukasi dan literasi masyarakat terkait politik yang sehat sangat dibutuhkan. Kesadaran akan pentingnya demokrasi yang bersih dan adil akan memperkuat keinginan masyarakat untuk terlibat dalam proses politik yang damai. Akhir kata, niatan untuk menciptakan kedamaian menjelang Pilkada adalah langkah yang sangat positif. Semoga pesan perdamaian ini dapat diterima secara luas dan terwujud dalam praktik sehari-hari masyarakat Ponorogo. Mari kita dukung upaya-upaya untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dalam rangka mewujudkan demokrasi yang lebih baik.