Loading...
Andika yang semula duduk langsung berdiri saat disapa Megawati dan memberikan tanda hormat.
Saya melihat berita tersebut sebagai sebuah situasi yang tidak pantas terjadi dalam sebuah acara resmi seperti Rakernas partai politik. Sorakan yang terjadi terhadap Andika Perkasa menunjukkan kurangnya sikap profesionalisme dan etika dalam berpolitik. Seharusnya dalam sebuah forum resmi seperti Rakernas, setiap orang harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau pandangannya tanpa harus mendapat sorakan atau perlakuan yang tidak pantas.
Tindakan sorakan tersebut juga dapat memicu konflik internal di dalam partai politik itu sendiri. Sikap tersebut dapat membuat pertentangan antar kubu atau pendukung yang berbeda di dalam partai. Sebagai ketua partai, Megawati seharusnya memberikan contoh tentang bagaimana berpolitik dengan santun dan menghormati pendapat orang lain, tanpa harus membiarkan terjadinya perlakuan yang kurang etis atau bersifat degradatif.
Hal ini juga memperlihatkan bahwa level kematangan politik di Indonesia masih belum mencapai titik yang ideal. Di dalam ruang publik, kita harus mampu menghargai perbedaan pendapat dan mengutamakan dialog yang konstruktif demi kebaikan bersama. Dengan adanya sorakan yang terjadi, hal tersebut justru mencoreng citra partai politik dan menunjukkan bahwa masih ada ruang besar untuk pembenahan dalam berpolitik di Indonesia.
Penting untuk para politisi dan anggota partai politik untuk selalu mengutamakan sikap santun, menghormati perbedaan pendapat, dan menjalankan politik dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bersama. Sorakan dan perlakuan yang tidak pantas tidak seharusnya terjadi dalam sebuah acara resmi, apalagi dihadiri oleh tokoh-tokoh partai politik yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar dapat menjaga profesionalisme dan etika dalam berpolitik.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment