Gerindra Sleman sudah menutup pendaftaran untuk Pilkada. Ada 3 nama yang mendaftar balon bupati, salah satunya eks Sekda Harda dan Bupati Kustini. Berita mengenai Kustini-Harda yang berebut rekomendasi sebagai bakal calon bupati dari partai Gerindra di Sleman menunjukkan bahwa persaingan politik di daerah tersebut semakin ketat. Seperti yang diketahui, Sleman menjadi salah satu daerah yang strategis di Yogyakarta karena memiliki potensi yang besar dalam berbagai sektor. Perebutan rekomendasi sebagai bakal calon bupati menunjukkan bahwa kedua kandidat tersebut memiliki dukungan yang cukup kuat di internal partai Gerindra. Hal ini menandakan bahwa partai politik memainkan peran yang penting dalam menentukan siapa yang akan maju sebagai calon pemimpin di daerah tersebut. Dengan adanya persaingan ini, diharapkan bahwa partai Gerindra dapat melakukan proses seleksi yang transparan dan adil untuk memilih calon yang terbaik untuk memimpin Sleman. Kedua kandidat harus memperlihatkan visi, misi, serta program kerja yang jelas dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Sleman. Sebagai pemilih, kita harus bijak dalam memilih calon pemimpin. Kita harus memperhatikan track record, integritas, serta komitmen dari setiap calon bupati agar Sleman dapat memiliki pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa kemajuan bagi daerah tersebut. Kita juga perlu mengingat bahwa keberhasilan pemimpin tidak hanya ditentukan oleh partai politik, namun juga dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat. Semoga persaingan antara Kustini dan Harda dalam berebut rekomendasi sebagai bakal calon bupati Gerindra di Sleman dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan kemajuan bagi Sleman. Kita juga berharap agar pesta demokrasi di Sleman dapat berjalan dengan tertib, damai, dan menghasilkan pemimpin yang mampu menjawab harapan serta kebutuhan masyarakat. Semoga Sleman dapat memiliki pemimpin yang amanah, berintegritas, serta peduli terhadap rakyat.