Pedagang kambing kurban di Tamantirto, Bantul, ini punya siasat tak biasa untuk menggaet pembeli. Kambingnya laris manis, tapi dia juga tak luput dari kritikan. Pertama, saya tidak setuju dengan tindakan pedagang hewan kurban yang menggunakan sales promotion girls (SPG) untuk mempengaruhi pembeli. Menurut saya, penggunaan SPG dalam menjual hewan kurban merupakan tindakan yang kurang etis. Seharusnya penjualan hewan kurban dilakukan dengan cara yang lebih transparan dan jujur, tanpa menggunakan trik atau modus seperti ini. Selain itu, tindakan memanfaatkan SPG untuk menarik perhatian pembeli juga bisa menimbulkan kesan bahwa penjualan hewan kurban ini lebih bersifat komersial daripada ibadah. Sebagai umat Muslim, seharusnya kita menjalankan ibadah kurban dengan ikhlas dan tulus, tanpa bermaksud mencari keuntungan atau popularitas. Selain itu, penggunaan SPG dalam penjualan hewan kurban juga dapat menimbulkan keraguan terhadap kualitas dan keaslian hewan yang ditawarkan. Pembeli mungkin akan lebih waspada dan skeptis terhadap kredibilitas penjual, karena menggunakan SPG seringkali dianggap sebagai upaya untuk menyembunyikan kekurangan atau kecacatan pada hewan yang dijual. Sebagai konsumen, kita harus lebih bijak dalam memilih tempat dan cara membeli hewan kurban. Lebih baik memilih pedagang yang menjalankan bisnisnya secara jujur dan transparan, tanpa perlu menggunakan trik atau modus yang meragukan. Selain itu, kita juga harus lebih memahami makna dan tujuan dari pelaksanaan ibadah kurban, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi rezeki dengan sesama. Dengan demikian, saya berharap agar pedagang hewan kurban dapat menjalankan bisnisnya dengan penuh integritas dan kejujuran. Sebagai umat Muslim, kita juga harus selalu mengutamakan niat yang ikhlas dalam menjalankan ibadah kurban, tanpa terpengaruh oleh modus atau trik marketing yang kurang etis. Semoga ke depannya, praktek seperti menggunakan SPG dalam penjualan hewan kurban dapat dihindari dan bisnis hewan kurban dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan bermartabat.