Seorang netizen mengungkapkan, apabila pelanggar lalulintas ini benar-benar memiliki kerabat di Polda, pastinya Polisi yang dimaksud akan malu. Berita tersebut sangat mencemaskan karena menunjukkan adanya praktek penyalahgunaan kekuasaan oleh seorang pengendara motor yang nekat membuang surat tilang usai ditindak oleh polisi. Tindakan tersebut mencerminkan sikap yang tidak patut ditiru oleh masyarakat, dimana seharusnya setiap pelanggar lalu lintas harus bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukannya. Pernyataan pengendara motor yang mengaku memiliki backingan dari orang Polda juga patut didalami. Jika benar adanya, ini menunjukkan adanya kedunguan dalam sistem penegakan hukum dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Hal ini dapat merusak citra institusi kepolisian serta menciptakan ketidakadilan di dalam masyarakat. Apabila benar terbukti bahwa pengendara motor tersebut membuang surat tilang karena merasa memiliki perlindungan dari orang Polda, hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan karena dapat membuka peluang bagi praktek korupsi, nepotisme, dan kolusi dalam penegakan hukum. Penting bagi pihak kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini dan menjatuhkan sanksi yang setimpal kepada pelanggar. Selain itu, upaya penegakan hukum yang transparan, adil, dan profesional harus terus ditingkatkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Kasus ini juga sebaiknya menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat untuk tidak menggunakan kekuasaan atau kedekatan dengan pihak berwajib sebagai alasan untuk melanggar aturan. Semua pelanggaran harus diproses secara adil tanpa pandang bulu, demi menciptakan ketertiban dan keamanan di jalan raya. Pihak kepolisian perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif tentang aturan lalu lintas dan pentingnya mentaati peraturan yang ada. Selain itu, perlunya penegakan hukum yang tegas dan konsisten terhadap setiap pelanggaran demi menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih baik di tengah masyarakat. Diharapkan pula agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang dan pihak kepolisian terus melakukan upaya untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas penegakan hukumnya. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menjunjung tinggi supremasi hukum di Indonesia.