Aksi anggota Densus 88 tersebut diketahui oleh Polisi Militer (PM) yang telah ditugaskan mengawal Febrie semenjak Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut Saya merasa sangat prihatin dan tidak setuju dengan tindakan oknum Densus 88 yang diduga mengintai Febrie Adriansyah Jampidsus Kejaksaan Agung saat sedang makan malam di restoran. Tindakan seperti ini tidak hanya merusak privasi individu, tetapi juga melanggar hak asasi manusia yang seharusnya dilindungi oleh hukum. Densus 88 seharusnya merupakan institusi yang profesional dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk melawan terorisme. Namun, jika benar ada oknum dalam lembaga tersebut yang melakukan tindakan seperti itu, maka hal tersebut sangat memprihatinkan dan menunjukkan adanya ketidakprofesionalan dalam penegakan hukum. Kita harus menghormati privasi seseorang, bahkan jika mereka adalah pejabat publik atau tokoh masyarakat. Melakukan pengintaian tanpa izin merupakan pelanggaran serius terhadap hak privasi seseorang dan bisa membahayakan kebebasan individu. Saya berharap pihak terkait segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang tegas kepada oknum Densus 88 yang terlibat. Kita tidak boleh membiarkan tindakan seperti ini terus terjadi di lingkungan penegakan hukum, karena dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum. Sebagai masyarakat, kita juga perlu terus mengawasi dan melaporkan segala bentuk pelanggaran hukum yang terjadi di sekitar kita, sehingga penegakan hukum dapat berjalan dengan baik dan adil tanpa melanggar hak asasi manusia. Mari kita bersama-sama memperjuangkan keadilan dan menghormati privasi setiap individu dalam masyarakat.