Pengamat mengatakan, PKB dan Nasdem akan mengalami kerugian jika hanya mendapatkan satu kursi menteri saja. Menurut saya, berita ini menarik karena menunjukkan potensi kerjasama antara Partai Nasdem dan PKB dengan Prabowo Subianto dalam pembentukan kabinet di masa mendatang. Jika prediksi ini benar, hal ini menunjukkan bahwa kedua partai tersebut memiliki peran yang cukup signifikan dalam koalisi Prabowo-Ma'ruf Amin. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi sinyal bahwa Prabowo ingin memperkuat kabinetnya dengan menggandeng partai-partai lain selain partai pengusungnya. Dengan adanya dua jatah kursi menteri yang diprediksi akan diberikan kepada Nasdem dan PKB, dapat diharapkan bahwa kabinet yang akan terbentuk bisa mencakup berbagai lapisan masyarakat dan kepentingan politik. Kerjasama antara Partai Nasdem dan PKB dengan Prabowo juga bisa dianggap sebagai langkah menuju rekonsiliasi politik setelah pertarungan sengit dalam pemilihan presiden. Namun, perlu diingat bahwa prediksi ini masih bersifat spekulatif dan masih perlu dikonfirmasi oleh pihak terkait. Tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada perubahan dalam pembagian jatah kursi menteri, tergantung pada dinamika politik dan persaingan kepentingan di dalam koalisi. Selain itu, masih perlu dipertimbangkan apakah kader-kader dari kedua partai tersebut memenuhi syarat dan kapabilitas untuk menjabat sebagai menteri di kabinet Prabowo. Sebagai masyarakat, kita perlu memperhatikan perkembangan selanjutnya terkait pembentukan kabinet baru dan melihat apakah pembagian jatah kursi menteri yang diprediksi ini akan memberikan dampak positif bagi pemerintahan ke depan. Diharapkan pula bahwa kabinet yang terbentuk nantinya mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat secara luas. Terlepas dari itu, kerjasama antara Partai Nasdem dan PKB dengan Prabowo diharapkan mampu memperkuat stabilitas politik di Indonesia dan menjaga kedaulatan negara.