Susatyo menjelaskan, penangkapan ketiganya berawal saat Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat tengah berpatroli di sekitar lokasi. Berita mengenai tindakan nongkrong sambil membawa senjata tajam untuk mencari lawan tawuran yang dilakukan oleh 3 anak remaja di Jakarta Pusat adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan membahayakan. Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan orang lain termasuk diri sendiri. Perilaku ini mencerminkan rendahnya tingkat kesadaran sosial dan pengetahuan akan hukum di kalangan remaja saat ini. Remaja seharusnya menghabiskan waktu dengan kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat, bukan malah mencari masalah dan menimbulkan konflik dengan orang lain. Tindakan tersebut juga dapat memicu terjadinya kekerasan dan memperburuk kondisi keamanan di masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya peran orangtua dan lingkungan dalam mengawasi dan mendidik remaja agar dapat berperilaku dengan baik dan bertanggung jawab. Polisi harus bertindak tegas terhadap pelaku-pelaku tawuran dan membawa senjata tajam seperti dalam kasus ini. Tindakan hukum yang tegas perlu dilakukan agar dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memberikan edukasi kepada generasi muda mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan toleransi dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan demikian, diharapkan tindakan kasar dan kriminalitas di kalangan remaja dapat diminimalisir. Diharapkan pula agar kasus-kasus seperti ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk orangtua, sekolah, dan pemerintah, dalam meningkatkan pemahaman dan disiplin hukum di kalangan generasi muda untuk mencegah tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap perilaku anak muda masa kini.