penanaman peduli mangrove di TWA Muara Angke, Jakarta Utara yang melibatkan 100 relawan dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 600 bibit pohon. Saya merasa sangat senang dan bersyukur atas inisiatif yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dengan menanam 600 mangrove di TWA Angke. Setiap tahun, keanekaragaman hayati semakin terancam akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu, upaya seperti penanaman mangrove ini sangat penting untuk menjaga ekosistem laut yang sehat. Mangrove memegang peran penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir. Mangrove dapat mengurangi dampak abrasi pantai, menyediakan tempat berkembang biak bagi berbagai jenis ikan dan biota laut, serta membantu menjaga kestabilan ekosistem laut secara keseluruhan. Dengan menanam 600 mangrove, diharapkan dapat memperkuat ekosistem pesisir di TWA Angke dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan penanaman mangrove juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan ini, diharapkan dapat memunculkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan sekitar dan mendorong mereka untuk ikut serta dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. Namun, selain penanaman mangrove, penting juga untuk terus melakukan monitoring dan perawatan terhadap mangrove yang telah ditanam agar dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan. Hal ini memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, dan masyarakat lokal untuk secara bersama-sama menjaga kelestarian mangrove dan lingkungan pesisir. Diharapkan kegiatan seperti penanaman mangrove ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Semua pihak harus bersatu dalam menjaga keanekaragaman hayati demi keberlangsungan hidup tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh makhluk hidup lainnya di bumi ini.