Universitas Sumatera Utara (USU) angkat terkait pemberitaan soal calon mahasiswa Naffa Zahra Mutmainah yang mengundurkan diri karena UKT yang mahal. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah perlu diperhatikan lebih dalam mengenai alasan mahasiswa tersebut mengundurkan diri karena UKT yang dianggap terlalu mahal. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya. Sebagai perguruan tinggi, seharusnya pihak universitas dapat memastikan bahwa biaya pendidikan yang ditetapkan tidak memberatkan bagi mahasiswa. Selain itu, masalah biaya pendidikan yang mahal juga dapat mengakibatkan ketimpangan akses pendidikan, dimana hanya kalangan ekonomi atas yang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentu akan merugikan bagi masyarakat luas yang seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas tanpa harus terhalang oleh masalah biaya. Perguruan tinggi seharusnya memperhatikan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa dalam menanggung biaya pendidikan. Membuka jalur bantuan finansial atau beasiswa bagi mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang terlalu mahal. Selain itu, pentingnya transparansi mengenai pemakaian dana UKT juga perlu diperhatikan oleh pihak universitas. Mahasiswa memiliki hak untuk mengetahui secara jelas dan detail bagaimana dana UKT mereka digunakan untuk kepentingan pendidikan dan fasilitas yang diberikan oleh universitas. Terakhir, dalam menghadapi masalah biaya pendidikan yang tinggi, pemerintah juga perlu turut serta berperan dalam memberikan regulasi atau kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Kebijakan yang bersifat inklusif dan mengutamakan kepentingan mahasiswa perlu diterapkan guna mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua kalangan.