Sementara, SIM C kini hanya berlaku untuk pengemudi kendaraan roda dua bermesin 0-250 cc. Menurut saya, berita mengenai penerbitan SIM C1 ini sangat positif karena memiliki tujuan yang baik yaitu untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya. Dengan adanya SIM C1, diharapkan para pengendara bisa lebih teredukasi dan memahami aturan lalu lintas dengan lebih baik. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian atau ketidaktahuan pengemudi. Penerbitan SIM C1 yang dianggap mampu untuk menekan angka kecelakaan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas pengemudi di jalan raya. Dengan adanya uji kompetensi yang lebih ketat, diharapkan pengemudi harus benar-benar memahami etika berlalu lintas dan memiliki kemampuan dalam mengemudi dengan baik. Namun, tentu saja penerbitan SIM C1 ini tidak hanya menjadi satu-satunya solusi dalam mengatasi angka kecelakaan di jalan raya. Selain penerbitan SIM C1 yang ketat, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang dan juga sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas. Selain itu, perlu juga adanya perbaikan infrastruktur jalan yang memadai serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar aturan lalu lintas. Sehingga upaya pencegahan kecelakaan di jalan raya dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam implementasinya, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman dan tertib. Bagaimanapun juga, keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama yang harus diperhatikan oleh semua pihak secara serius.