Kondisi panas yang terjadi di sekitar terminal 9 hingga 10 dikarenakan adanya pembersihan mesin pendingin suhu ruangan. Tentu saja, saya merasa prihatin atas peristiwa yang terjadi pada Hotman Paris di Bandara Sultan Hasanuddin. Video yang viral tersebut menunjukkan bahwa Hotman Paris tampak kesulitan karena kepanasan di dalam bandara. Terlepas dari siapa yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya pendingin udara di sana, sebagai seorang pengguna jasa publik, kita seharusnya dapat memastikan kenyamanan bagi siapa pun yang menggunakan layanan tersebut. Selain itu, sebagai seorang tokoh publik, Hotman Paris seharusnya mendapat perlakuan yang lebih baik dan sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan oleh pihak bandara. Tidak hanya untuk Hotman Paris sendiri, tetapi juga untuk semua penumpang serta pengunjung bandara yang harus mendapatkan layanan yang optimal. Saya berharap pihak terkait, dalam hal ini Angkasa Pura 1, dapat segera melakukan langkah-langkah perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas di bandara sangat penting untuk menjaga reputasi bandara dan meningkatkan kepuasan penggunanya. Sebagai warga negara yang peduli terhadap pelayanan publik, kita juga seharusnya turut mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan oleh pihak terkait. Dengan memberikan masukan dan kritik yang membangun, diharapkan pelayanan di Bandara Sultan Hasanuddin dan bandara lainnya dapat terus meningkat dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna jasa. Terakhir, sebagai masyarakat yang sejahtera, kita juga harus bisa bersikap bijaksana dan terbuka terhadap kondisi yang terjadi di sekitar kita. Saling menjaga hubungan antara pihak pengguna jasa dan pihak penyedia layanan adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kenyamanan dan keamanan bersama.