Ibu yang jasad anaknya ditemukan di toren air di Tangsel mengaku masih bercengkerama dengan Devi pada Sabtu pekan lalu. Berita ini sungguh mengguncang perasaan saya. Mendengar kabar bahwa jasad anaknya ditemukan di toren adalah sesuatu yang sangat tragis dan menyayat hati. Sang ibu yang masih sempat ngobrol dengan anaknya pada hari Sabtu dan bahkan meminta kerok, tentu tidak pernah menyangka bahwa itu akan menjadi perjumpaan terakhir mereka. Ketika seorang ibu harus kehilangan anaknya, itu adalah penderitaan yang tidak terbayangkan. Bahkan, bayangkan kehilangan anak dalam keadaan yang begitu tragis seperti ini, tentu akan menghancurkan hati dan pikiran siapapun. Sang ibu kemungkinan masih terbayang-bayang percakapan terakhirnya dengan anaknya, dan hal itu pasti menjadi beban pikiran yang berat baginya. Tentu saja, masalah kejiwaan dapat menjadi salah satu faktor dalam kasus ini. Bahkan, mungkin tidak terlihat tanda-tanda yang jelas sebelumnya bahwa sesuatu yang mengerikan sedang terjadi. Penting bagi kita semua untuk mengingat pentingnya kesehatan mental dan kebutuhan akan dukungan dalam menghadapi masalah kejiwaan. Saya sangat berharap bahwa pihak berwajib dapat mengungkap kebenaran di balik tragedi ini, dan memberikan keadilan bagi sang anak yang telah kehilangan nyawanya. Semoga sang ibu dan keluarga dapat mendapatkan kekuatan untuk menghadapi masa-masa sulit ini, dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam proses penyembuhan dari duka yang begitu mendalam. Kita semua harus belajar dari kejadian seperti ini bahwa kesehatan mental bukanlah hal yang bisa diabaikan. Mari kita selalu peduli dan mendengarkan orang-orang terdekat kita, dan memberikan dukungan serta cinta yang mereka butuhkan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.