Pria bernama Syamdum Arifin itu bahkan mengaku siap mundur dari statusnya sebagai ASN jika mendapat dukungan dan rekomendasi. Saya memandang bahwa tindakan guru ASN yang mendaftar sebagai calon bupati di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan alasan prihatin terhadap kemiskinan di Sumenep adalah tindakan yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kondisi masyarakat dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam memperbaiki kondisi tersebut. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak, termasuk para guru yang memiliki wawasan dan pengalaman dalam bidang pendidikan. Dengan terlibat dalam dunia politik, mereka memiliki kesempatan untuk memiliki peran yang lebih besar dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat, terutama dalam hal mengentaskan kemiskinan. Namun demikian, sebagai seorang guru ASN, mereka perlu tetap menjaga netralitas dan kredibilitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pendidik. Mereka harus memastikan bahwa partisipasi politik mereka tidak mengganggu kinerja mereka sebagai guru dan tidak merugikan kepentingan siswa dan lingkungan sekolah. Selain itu, para guru ASN yang memilih untuk terlibat dalam politik juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan integritas yang diperlukan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin nantinya. Mereka harus mampu memahami dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk kemiskinan, dengan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, langkah para guru ASN untuk mendaftar sebagai calon bupati dengan alasan prihatin terhadap kemiskinan di Sumenep adalah langkah yang semestinya didukung, asalkan dilakukan dengan integritas dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan perubahan yang positif bagi masyarakat. Semoga kehadiran mereka dalam dunia politik dapat membawa dampak yang nyata dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep secara keseluruhan.