Sutrisno (46), warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari sebelum mengetahui ada mayat pria di dalam torn rumah Berita ini sungguh menggugah hati dan menyedihkan. Keluarga yang tinggal di Pondok Aren telah menggunakan air dari toren yang ternyata berisi mayat untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti sikat gigi dan wudu. Hal ini sungguh tragis dan memperlihatkan betapa sulitnya kondisi hidup yang dihadapi oleh beberapa keluarga di Indonesia. Tindakan keluarga tersebut adalah bukti nyata dari kondisi kehidupan yang sangat sulit dan kekurangan air bersih di beberapa daerah Indonesia. Mereka terpaksa menggunakan air dari toren yang ternyata merupakan tempat yang tidak sepatutnya digunakan untuk diambil air. Tidak hanya menimbulkan bahaya bagi kesehatan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis yang sangat berat bagi keluarga tersebut. Kejadian ini juga menjadi alarm bagi pemerintah Indonesia untuk lebih serius dalam menangani masalah ketersediaan air bersih di berbagai daerah, terutama daerah yang rentan mengalami kekurangan air. Pemerintah harus memastikan bahwa semua masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap air bersih agar tidak terjadi kasus serupa di masa depan. Kita sebagai individu juga harus lebih peduli terhadap kondisi masyarakat sekitar kita yang mungkin juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Bantuan dan upaya nyata untuk membantu mereka mendapatkan akses air bersih akan sangat berarti bagi mereka dan akan membantu mengurangi kasus-kasus seperti yang terjadi di Pondok Aren ini. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kondisi kehidupan masyarakat di sekitar kita dan terus berupaya untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, termasuk masalah ketersediaan air bersih. Semoga keluarga yang terkena dampak dari kejadian ini juga mendapat bantuan dan perhatian yang memadai.