Remaja Jombang 4 kali menyetubuhi pacarnya, namun ia justru menikahi dengan mantan kekasihnya. Begini motif pelaku. Menurut saya, berita tersebut sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan sikap yang tidak bertanggung jawab dari pelaku yang telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pacarnya. Tindakan tersebut merupakan bentuk kekerasan yang tidak dapat dibenarkan dalam sebuah hubungan. Selain itu, kasus ini juga mencerminkan masalah serius dalam hal kesadaran akan pentingnya persetujuan dalam hubungan antara pasangan. Sebagai remaja, mereka seharusnya memahami bahwa melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan pasangan merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Kehendak dan kesediaan pasangan untuk berhubungan harus selalu dihormati dan apabila tidak ada persetujuan, maka itu sudah termasuk dalam tindakan kekerasan seksual. Selama ini, masalah pelecehan seksual masih sering terjadi di masyarakat dan kasus seperti ini harus dijadikan pelajaran bagi semua orang agar lebih bijaksana dalam berhubungan. Adanya kesimpulan bahwa pelaku malah menikahi mantan pacarnya setelah melakukan perbuatan itu mengundang pertanyaan besar mengenai motifnya. Apakah semua ini direncanakan dengan sengaja atau ada faktor lain yang memengaruhi keputusannya? Penting bagi pihak berwajib untuk melakukan investigasi yang menyeluruh agar kasus ini bisa diungkap dan pelaku bisa dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, perlindungan terhadap korban juga perlu menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus seperti ini. Kita sebagai masyarakat harus lebih aware terhadap kasus pelecehan seksual dan tidak boleh membiarkannya terjadi tanpa tindakan. Pendidikan mengenai hak asasi manusia dan kesadaran akan pentingnya persetujuan dalam hubungan harus ditingkatkan, terutama di kalangan remaja. Kita semua harus berperan aktif dalam mencegah kasus-kasus pelecehan seksual agar tidak terjadi lagi di masa depan. Semoga kejadian seperti ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar menjaga hubungan dengan sebaik-baiknya dan menghormati satu sama lain.