Sebanyak 6 eks general manager PT Antam menjadi tersangka korupsi komoditi emas seberat 109 ton. Korupsi diduga terjadi periode 2010-2022. Tangkapan atas 6 mantan General Manager PT Antam yang diduga terlibat dalam kasus korupsi emas seberat 109 ton ini adalah langkah yang sangat penting dalam memberantas korupsi di Indonesia. Perusahaan BUMN seharusnya menjadi contoh integritas dan transparansi dalam mengelola kekayaan negara, namun jika ada indikasi korupsi maka tindakan hukum harus diambil untuk memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Kasus korupsi emas seberat 109 ton ini juga menunjukkan betapa besar dampak negatif korupsi terhadap perekonomian negara. Selain merugikan keuangan negara, korupsi juga berpotensi merusak citra perusahaan dan merugikan para pemegang saham. Oleh karena itu, tindakan hukum yang tegas perlu dilakukan untuk menegakkan keadilan dan menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan korupsi. Sebagai masyarakat, kita seharusnya mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pihak kejaksaan. Selain itu, penting juga bagi pemerintah untuk terus meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap perusahaan BUMN agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang adil harus terus ditegakkan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan berintegritas. Harapan kita semua adalah agar kasus korupsi ini dapat diungkap secara menyeluruh dan para pelaku dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Semua pihak harus bekerja sama untuk memerangi korupsi demi terciptanya tata kelola pemerintahan dan bisnis yang baik. Semoga dengan adanya penegakan hukum yang tegas, korupsi dapat dieliminasi dan integritas bisnis di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.