Ibnu memastikan di malam pembunuhan Vina pada Sabtu, 27 Agustus 2016, Pegi bersama dirinya makan sate dan tidur di bedeng usai mengantar temannya. Berita mengenai teman kerja yang pastikan pegi ada di Bandung, tidur di bedeng, dan makan sate saat pembunuhan Vina terjadi tentu membuat pembaca merasa terkejut dan terkecewa. Hal ini menunjukkan ketidaktanggungjawaban dan keabnormalan perilaku seseorang yang seharusnya menjadi teman baik dan peduli terhadap keselamatan orang lain. Keputusan teman kerja tersebut untuk tidur di bedeng dan makan sate saat kasus pembunuhan terjadi menunjukkan sikap yang sangat tidak menghormati dan tidak peka terhadap situasi yang serius. Semestinya, sebagai teman kerja, ia seharusnya memberikan perhatian dan dukungan kepada rekan kerjanya dalam situasi yang sulit dan menyedihkan seperti itu, bukan malah mengejar kesenangan pribadi dan melupakan tanggung jawabnya. Perilaku teman kerja tersebut juga mencerminkan kurangnya empati dan kepedulian terhadap kemanusiaan. Hal ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan bahwa sebagian orang mungkin lebih memilih untuk menghindari kewajiban moral mereka dan memilih untuk menikmati kesenangan pribadi daripada membantu dan mendukung orang yang sedang dalam kesulitan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita semua untuk selalu mengutamakan empati, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap sesama. Dukungan dan kehadiran kita dalam situasi sulit bagi orang lain bisa membuat perbedaan yang besar dalam kehidupan mereka. Kita harus belajar dari kasus ini agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu siap memberikan bantuan kepada sesama tanpa pandang bulu. Kita juga perlu mengingat bahwa solidaritas dan kepedulian adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis. Ketika kita saling mendukung dan peduli satu sama lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua orang untuk selalu berempati dan bertanggung jawab terhadap sesama.