Beredar sebuah video yang memperlihatkan beberapa pelajar SMP di Kota Makassar, Sulsel, adu jotos di lapangan terbuka. Saya merasa prihatin dan sedih ketika mendengar tentang peristiwa adu jotos antara dua kelompok siswi SMP di Makassar. Tindakan kekerasan seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi di kalangan remaja, apalagi di tempat umum seperti lapangan. Perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain seharusnya tidak dijadikan sebagai solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Penting bagi kita untuk memahami bahwa konflik dan perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijak dan damai. Berbicara dan berdiskusi secara dewasa akan lebih efektif daripada melakukan tindakan fisik yang berisiko merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebagai generasi muda, kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik secara damai. Sebagai masyarakat, kita harus memberikan perhatian lebih terhadap konflik yang terjadi di kalangan remaja. Kita perlu memberikan pemahaman dan pendidikan terkait cara mengelola emosi dan konflik secara positif kepada generasi muda, agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, peran orang tua dan sekolah juga sangat penting dalam membimbing remaja untuk menghindari tindakan kekerasan. Saya berharap kasus adu jotos antara siswi SMP di Makassar ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa kekerasan bukanlah solusi yang tepat dalam menyelesaikan konflik. Semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua, dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi generasi muda. Dengan demikian, kita bisa mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan dan menciptakan generasi yang lebih baik dan bertanggung jawab.