Menurut Refly, UU 10/2016 mengatur usia 30 tahun adalah syarat untuk mendaftar jadi cagub-cawagub, bukan untuk dilantik Tanggapan saya terhadap pernyataan Refly Harun yang menyebut putusan Mahkamah Agung (MA) sebagai "sontoloyo" adalah bahwa itu adalah sebuah pernyataan yang tidak sopan dan tidak sepatutnya dilontarkan oleh seseorang yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Sebagai seorang akademisi dan pakar hukum, Refly Harun seharusnya menggunakan bahasa yang lebih bijaksana dan mengedepankan argumen hukum yang konkret dan berbasis fakta. Menyebut putusan MA sebagai "sontoloyo" juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan di Indonesia. Sebagai lembaga tertinggi dalam peradilan di Indonesia, MA seharusnya dihormati dan dihargai dalam menjalankan tugasnya untuk menegakkan hukum dan keadilan. Kritik terhadap putusan MA seharusnya disampaikan dengan cara yang lebih santun dan berkelas, bukan dengan menggunakan kata-kata kasar dan merendahkan. Selain itu, pernyataan Refly Harun juga menimbulkan polemik di tengah masyarakat dan dapat memicu perpecahan di kalangan hukum dan keadilan. Sebagai seorang public figure, Refly Harun seharusnya lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapatnya agar tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu. Sebagai seorang pakar hukum, seharusnya Refly Harun memberikan analisis mendalam terhadap putusan MA yang dianggapnya tidak sesuai dengan undang-undang, dan menyampaikannya dengan argumentasi yang kuat dan berbasis fakta. Sebagai akademisi, tugasnya adalah memberikan pemahaman yang jelas dan mendidik masyarakat tentang hukum, bukan menyebarkan pernyataan yang provokatif dan merugikan. Sebagai penutup, penting bagi kita semua untuk menghormati lembaga peradilan dan tidak menghakimi putusan hukum tanpa alasan yang kuat. Kritik terhadap putusan hukum seharusnya didasarkan pada argumentasi yang valid dan berimbang, bukan hanya sekadar merugikan atau merendahkan lembaga peradilan. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita seharusnya mampu menyaring informasi dan pendapat yang kita terima, serta menggunakan akal sehat dan logika dalam membentuk pandangan kita terhadap suatu masalah.