Sebelum penangkapan 37 WNI, ada juga 19 orang yang diamankan namun kemudian dibebaskan karena tidak terbukti mereka akan berhaji. Tindakan yang dilakukan oleh Polisi Arab Saudi untuk menangkap 37 WNI yang menggunakan visa ziarah untuk berhaji di Madinah merupakan hal yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Arab Saudi serius dalam menegakkan aturan yang berlaku terkait kegiatan ibadah haji. Selain itu, tindakan ini juga bisa memberikan efek jera kepada calon jamaah haji lainnya agar tidak mencoba-coba untuk melanggar aturan yang ada. Selain itu, tindakan tersebut juga menunjukkan bahwa penegakan hukum di Arab Saudi dilakukan secara adil tanpa pandang bulu. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama musim haksi, serta memberikan rasa aman bagi jamaah lainnya. Dengan adanya penindakan seperti ini, diharapkan akan memberikan efek jera bagi pihak-pihak lain yang berusaha untuk memanfaatkan kebijakan visa ziarah untuk kepentingan yang tidak benar. Namun, di sisi lain, kasus ini juga menunjukkan bahwa masih ada oknum yang mencoba untuk memanfaatkan celah hukum demi kepentingan pribadi. Hal ini menunjukkan pentingnya sosialisasi yang lebih intensif terkait aturan dan prosedur haji kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyalahgunaan visa seperti kasus ini. Sebagai WNI, kita juga harus mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa pentingnya untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku, terutama ketika berkaitan dengan kegiatan ibadah haji. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, agar dapat memberikan contoh yang baik bagi orang lain dan juga demi menjaga nama baik bangsa Indonesia. Dengan demikian, kasus ini seharusnya menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan ibadah haji, serta tidak terpancing untuk melakukan pelanggaran demi keuntungan pribadi. Semoga dengan adanya penindakan ini, dapat memberikan efek jera yang cukup bagi pihak-pihak lain yang hendak melakukan tindakan serupa di masa mendatang.