Loading...
Narasi mendukung politikus muda berkiprah di Pilkada 2024 dengan landasan putusan MA diyakini hanya demi menjaring suara muda-mudi.
Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa narasi anak muda yang maju dalam Pilkada setelah putusan Mahkamah Agung dianggap sebagai pemanis menunjukkan adanya pandangan pesimis terhadap partisipasi pemuda dalam politik. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang meragukan niat baik dan motivasi pemuda yang maju dalam Pilkada, sehingga dicurigai hanya ingin mencari popularitas atau mendukung kepentingan politik tertentu.
Namun, seharusnya kita menilai berdasarkan kualitas dan kemampuan calon pemuda tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin yang dipilih oleh masyarakat. Jika mereka memiliki visi, misi, dan komitmen yang jelas dalam membangun daerah serta mampu menghasilkan program-program yang berdampak positif bagi masyarakat, maka mereka seharusnya diberikan kesempatan yang sama seperti calon lainnya.
Partisipasi pemuda dalam politik seharusnya dilihat sebagai hal positif yang dapat menghadirkan energi dan ide-ide segar dalam menjawab tantangan dan masalah di daerah. Dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, pemuda memiliki akses yang luas terhadap pengetahuan dan informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi masyarakat.
Oleh karena itu, kita sebaiknya memberikan dukungan dan ruang bagi pemuda yang berminat untuk berpartisipasi dalam politik, serta memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan dan komitmennya. Dengan demikian, para pemuda dapat membuktikan bahwa mereka tidak sekadar pemanis dalam kontestasi politik, melainkan dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment