Ahmad Jayani (36) warga Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia di Kamboja, Sabtu (11/5/2024) lalu. Berita tentang seorang warga Lampung Selatan yang bekerja di Kamboja hingga meninggal tanpa menerima gaji merupakan hal yang sangat mengejutkan dan sangat disayangkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kasus eksploitasi tenaga kerja yang terjadi di berbagai negara, termasuk Kamboja. Pemerintah Indonesia seharusnya lebih memperhatikan kondisi para pekerja migran dan memberikan perlindungan yang lebih baik kepada mereka. Kasus ini juga menunjukkan bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem pengawasan dan perlindungan tenaga kerja migran Indonesia. Pemerintah harus melakukan langkah konkret untuk mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan. Penegakan hukum terhadap pengusaha yang melakukan tindakan eksploitasi terhadap pekerja migran juga harus diperkuat agar dapat memberikan efek jera kepada pelaku. Selain itu, peran agen penyalur tenaga kerja juga harus diperiksa lebih lanjut untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam praktik eksploitasi seperti yang terjadi dalam kasus ini. Pengawasan terhadap agen penyalur harus diperketat agar para pekerja migran tidak menjadi korban dari praktik yang merugikan seperti ini. Kasus ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran para pekerja migran untuk memperhatikan kontrak kerja dan hak-hak yang seharusnya mereka terima. Mereka harus lebih proaktif dalam memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan hukum dan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara tempat mereka bekerja. Semua pihak, baik pemerintah, agen penyalur tenaga kerja, maupun para pekerja migran harus bekerja sama untuk mencegah kasus-kasus seperti ini terjadi di masa mendatang. Kesejahteraan para pekerja migran harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang berkaitan dengan penempatan dan perlindungan tenaga kerja migran Indonesia.