Dua kecamatan di Kabupaten Enrekang, terendam banjir pada Minggu (2/6/2024). Banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi. Banjir yang terjadi di dua kecamatan di Enrekang, Sulawesi Selatan merupakan suatu bencana alam yang sangat mengkhawatirkan. Ketinggian air mencapai 1,5 meter tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan berpotensi menyebabkan kerugian baik materi maupun korban jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim semakin nyata dan perlu tindakan yang lebih serius dalam pengelolaan lingkungan serta penanggulangan bencana. Pemerintah setempat perlu segera mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan memberikan bantuan yang dibutuhkan, seperti makanan, tempat penampungan sementara, dan peralatan kebersihan. Selain itu, perlu juga dilakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dan merespons bencana ini dengan cepat dan efektif. Langkah preventif seperti pemetaan daerah rawan banjir, pembangunan infrastruktur yang mampu menampung debit air yang tinggi, dan penanaman lagi tumbuhan di daerah resapan air juga perlu ditingkatkan. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana banjir di masa depan. Edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan memperhatikan tata ruang harus ditingkatkan agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Penting juga bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem drainase dan sungai agar aliran air menjadi lancar dan tidak terjadi genangan air yang dapat menyebabkan banjir. Kita semua harus bersatu dalam menghadapi bencana alam ini, baik pemerintah, masyarakat, maupun pihak-pihak terkait lainnya. Perlunya sinergi dan kolaborasi dalam penanggulangan bencana ini merupakan kunci utama agar bencana banjir di Enrekang dan daerah lainnya dapat diatasi dengan baik, serta meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan. Semoga bantuan dan upaya penanggulangan bencana dapat segera diterapkan dengan baik untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.