Pengakuan 34 WNI yang sudah pulang ke Indonesia, mereka menyadari datang ke Arab Saudi dengan visa ziarah, bukan visa haji. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa dengan berita tersebut. Palsuakn visa haji adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan merugikan banyak pihak, terutama para calon jamaah yang sebenarnya memiliki hak untuk melaksanakan ibadah haji dengan sah. Hal ini juga dapat merugikan negara, karena mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia. Peran tiga warga Makassar yang masih ditahan di Arab Saudi harus dipertanggungjawabkan dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka harus menerima konsekuensi dari perbuatan mereka yang telah merugikan banyak pihak. Sikap seperti ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya agar tidak tergoda untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum demi keuntungan pribadi semata. Selain itu, pemerintah Indonesia juga perlu melakukan tindakan preventif untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang. Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap proses pengurusan visa haji harus dilakukan untuk menghindari adanya praktik illegal dan penipuan seperti ini. Kita juga perlu memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan ibadah haji secara sah dan tidak melanggar hukum. Edukasi tentang hukum dan konsekuensi dari melakukan tindakan illegal harus ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan dampak buruk yang dapat ditimbulkan. Kejadian ini juga seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga integritas dan martabat bangsa, serta menghormati aturan yang berlaku. Kita harus bersama-sama membangun kesadaran dan moralitas yang tinggi agar Indonesia dapat menjadi negara yang dihormati dan diakui di mata dunia.