Suami ibu muda di Tangerang Selatan sangat syok mengetahui istrinya mencabuli anak mereka yang masih berusia lima tahun. Tentu saja saya sangat terkejut dan kecewa setelah membaca berita tersebut. Tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh suami terhadap anaknya adalah sesuatu yang sangat tidak etis dan tidak manusiawi. Keluarganya pasti merasakan kejutan dan syok yang mendalam setelah mengetahui hal tersebut. Saya merasa sangat prihatin dengan kondisi keluarga tersebut. Meskipun sudah mengetahui perbuatan suaminya, namun sang ibu muda masih belum bersedia untuk berpisah. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh banyak faktor, seperti rasa takut, rasa sayang yang masih tersisa, atau bahkan faktor ekonomi. Dalam kasus seperti ini, sangat penting bagi keluarga untuk segera mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap anak yang menjadi korban. Anak memiliki hak untuk dilindungi dari segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Mereka juga butuh dukungan secara emosional dan psikologis agar bisa pulih dari trauma yang mereka alami. Saya juga berharap bahwa pihak yang berwenang segera turun tangan dalam kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Tidak boleh ada toleransi terhadap pelaku pelecehan seksual, apalagi jika korban adalah anak sendiri. Keadilan harus ditegakkan untuk melindungi hak-hak korban dan mencegah terjadinya kekerasan seksual di masa depan. Dalam situasi yang sulit seperti ini, penting bagi keluarga untuk mencari bantuan dari pihak yang profesional, seperti konselor atau psikolog. Mereka dapat membantu keluarga untuk mengatasi konflik yang ada, memberikan dukungan emosional, dan membantu dalam proses pemulihan anak yang menjadi korban. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kita semua, bahwa kekerasan seksual tidak boleh ditoleransi dalam bentuk apapun dan harus segera ditindaklanjuti. Semua anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan terlindungi.