Beredar daftar nama jemaah haji bervisa palsu di media sosial. Terkait hal tersebut, begini tanggapan Kemenag Sulsel. Saya merasa prihatin dan terkejut mendengar berita tersebut. Menyebarkan daftar nama jemaah haji yang menggunakan visa palsu merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan reputasi individu yang terdaftar dalam daftar tersebut. Menurut saya, penyebaran informasi semacam itu seharusnya dilakukan dengan sangat hati-hati dan memastikan keabsahan data yang disebarkan. Tindakan sebar daftar nama jemaah haji bervisa palsu di media sosial tanpa konfirmasi resmi dari pihak berwenang dapat menimbulkan kekacauan dan fitnah terhadap individu yang bersangkutan. Saya berharap bahwa pihak Kementerian Agama Sulsel segera mengklarifikasi dan menyelidiki kebenaran daftar nama jemaah haji bervisa palsu ini. Tindakan konkrit harus segera diambil untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak benar dan merugikan ini. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam menyebarkan informasi di media sosial. Kita harus selalu memeriksa keabsahan informasi sebelum menyebarkannya agar tidak terjerumus dalam penyebaran kabar bohong atau fitnah yang dapat merugikan banyak pihak. Saya juga berharap bahwa pemerintah dapat meningkatkan pengawasan terhadap masalah visa palsu, terutama dalam konteks ibadah haji yang merupakan ibadah suci umat Islam. Keamanan dan kenyamanan jemaah haji harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan ibadah haji.