Sempat menjadi buron selamat tujuh bulan karena menikamm temannya, AHB alias Andi Picek ditangkap Saya merasa lega dan senang mendengar bahwa preman yang melakukan tindakan kekerasan terhadap temannya telah ditangkap setelah buron selama tujuh bulan. Tindakan preman tersebut sangat tidak terpuji dan tidak bisa diterima dalam masyarakat. Kekerasan fisik tidak boleh menjadi cara untuk menyelesaikan konflik, dan hukum harus ditegakkan untuk menindak pelaku kejahatan. Tindakan premanisme seperti tusuk menusuk teman sendiri merupakan ancaman bagi keamanan dan ketertiban masyarakat. Kehadiran preman-preman di tengah-tengah masyarakat hanya akan menimbulkan ketakutan dan ketidakamanan bagi warga sekitar. Oleh karena itu, tindakan penegakan hukum yang tegas dan adil sangat penting untuk membawa keadilan bagi korban serta mencegah terulangnya tindakan kekerasan serupa di masa depan. Selain itu, keberhasilan aparat penegak hukum dalam menangkap pelaku ini juga menjadi sebuah contoh positif yang menunjukkan bahwa hukum di Indonesia dapat ditegakkan dengan baik. Tindakan premanisme tidak bisa dibiarkan berkembang di masyarakat, dan semua pihak harus berperan aktif dalam memberantas perilaku negatif seperti ini. Diharapkan dengan adanya penangkapan terhadap pelaku, korban dari tindakan kekerasan tersebut dapat mendapatkan keadilan serta rasa aman dalam kehidupannya. Selain itu, hal ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak membiarkan tindakan kekerasan terhadap sesama dan segera melaporkan apabila mengetahui adanya tindakan premanisme agar pelaku dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Terakhir, semoga penegakan hukum terhadap kasus ini dapat menjadi contoh bagi pelaku kejahatan lainnya untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dan merugikan orang lain. Sikap zero tolerance terhadap kekerasan harus terus ditanamkan dalam masyarakat agar terciptanya lingkungan yang aman dan damai bagi semua warganya.