Ada 100.000 jemaah umrah yang belum pulang ke Indonesia dari Arab Saudi. Diduga, akan berhaji ilegal. Berita mengenai 100.000 jemaah Umrah yang belum pulang dan diduga ingin haji colongan merupakan masalah serius yang menunjukkan ketidakpatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku. Menurut saya, hal ini sangat disayangkan karena Umrah dan haji merupakan dua ibadah yang seharusnya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketaatan terhadap peraturan yang ada. Pada dasarnya, Umrah dan haji adalah ibadah yang dianjurkan oleh agama Islam dan memiliki nilai spiritual yang tinggi. Namun, jika dilakukan dengan tidak mengikuti aturan yang berlaku, maka ibadah tersebut bisa kehilangan maknanya. Selain itu, tindakan haji colongan juga bisa menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak terkait, seperti agen perjalanan, maskapai, dan pemerintah. DPR sebagai lembaga legislatif harus segera mengambil langkah-langkah untuk menangani permasalahan ini dengan serius. Mereka harus bekerja sama dengan pihak terkait, seperti Kementerian Agama dan Dinas Pariwisata, untuk menemukan solusi yang tepat guna mengatasi masalah ini. Selain itu, juga perlu ada tindakan preventif agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Tidak adanya kepastian terkait kepulangan 100.000 jemaah Umrah ini juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Mereka bisa saja terlibat dalam kegiatan ilegal atau menjadi korban tindak kejahatan di luar negeri. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi antar lembaga terkait untuk memantau dan memastikan keselamatan serta keberadaan para jemaah tersebut. Saya berharap pemerintah bisa segera menangani kasus ini dengan cepat dan tepat. Selain itu, juga penting untuk meningkatkan sosialisasi dan pemantauan terhadap perjalanan umrah dan haji agar tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang. Semua pihak, baik jemaah, agen perjalanan, maupun pemerintah, harus saling bekerja sama untuk menjaga kerukunan umat dan kesucian ibadah umrah dan haji.