Bamsoet yakin pimpinan parpol menyetujui amendemen UUD 1945 untuk mengubah sistem pemilu, karena merasakan langsung Pilpres 2024 yang sangat brutal. Saya menganggap bahwa pernyataan Ketua MPR tersebut menunjukkan pemahaman dan analisis yang mendalam terhadap kondisi politik saat ini. Dengan mengatakan bahwa pimpinan partai politik merasa perlu melakukan amendemen UUD 1945 karena merasakan pemilu yang brutal, bisa jadi menunjukkan bahwa mereka merasa sistem politik dan aturan yang ada saat ini tidak mendukung keberlangsungan partai politik mereka. Pemilu yang brutal dapat diartikan sebagai suasana politik yang keras, penuh dengan kecurangan, tuduhan saling membabi-buta, hingga praktek politik yang tidak etis. Hal ini menunjukkan bahwa sistem politik yang ada saat ini memang membutuhkan perbaikan untuk menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan transparan. Namun, dari sisi lain, amendemen UUD 1945 juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan harus dipertimbangkan dengan matang. Proses amendemen UUD 1945 sebaiknya melibatkan seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemimpin partai politik saja. Hal ini penting untuk memastikan bahwa amendemen tersebut akan menghasilkan sistem politik yang lebih baik dan mampu mewakili kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Perlu juga diingat bahwa amendemen UUD 1945 harus dilakukan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan konsultasi yang melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga kedaulatan rakyat dan memastikan bahwa amendemen tersebut benar-benar mencerminkan kehendak dan kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, saya berpendapat bahwa pernyataan Ketua MPR tersebut seharusnya menjadi awal pembicaraan yang lebih serius dan mendalam terkait perlunya amendemen UUD 1945. Sebagai warga negara, kita juga perlu ikut terlibat dalam proses tersebut untuk memastikan bahwa sistem politik kita benar-benar mampu mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat Indonesia secara menyeluruh.