Amien Rais mengakui salah perhitungan saat melucuti kewenangan MPR memilih Presiden. Sebab, pilpres langsung nyatanya tetap melahirkan politik uang. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa itu merupakan langkah yang sangat mulia dan bijaksana dari Amien Rais untuk meminta maaf atas tindakannya yang dianggap sebagai melanggar kewenangan MPR dalam pemilihan presiden. Dengan mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara terbuka, Amien Rais menunjukkan sikap yang jujur dan bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Secara pribadi, saya menghargai keberanian Amien Rais untuk mengakui kesalahannya. Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki integritas dan prinsip yang kuat, serta siap bertanggung jawab atas tindakannya. Tindakan tersebut juga dapat menjadi contoh bagi para pemimpin lainnya agar tidak terjebak dalam sikap egois dan menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Selain itu, dengan meminta maaf, Amien Rais juga membuktikan bahwa kesalahan bisa diakui dan diperbaiki. Sikap rendah hati tersebut juga dapat membuka jalan bagi rekonsiliasi dan perdamaian di antara pihak-pihak yang terkait dalam masalah tersebut. Dengan demikian, langkah ini dapat menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik dengan cara yang damai dan menghormati proses demokrasi yang telah ditetapkan. Namun, meskipun Amien Rais telah meminta maaf, penting untuk tetap mengingat bahwa tindakannya dalam melucuti kewenangan MPR dalam pemilihan presiden merupakan sebuah pelanggaran yang serius terhadap proses demokrasi. Sebagai seorang pemimpin, ia seharusnya lebih waspada dan menghormati prosedur yang telah ditetapkan dalam sistem demokrasi yang berlaku. Oleh karena itu, langkah ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu menjaga integritas dan menghormati aturan yang berlaku demi kepentingan bersama. Dalam kesimpulan, saya menganggap bahwa langkah Amien Rais untuk meminta maaf atas tindakannya yang dianggap melanggar kewenangan MPR adalah langkah yang tepat dan patut dihargai. Namun, penting untuk terus mendorong pemimpin dan tokoh masyarakat lainnya untuk selalu mengutamakan kepentingan bersama dan menghormati proses demokrasi yang ada. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa prinsip-prinsip demokrasi tetap dijaga dan dihormati dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.