Layanan aduan ini sangat penting untuk mendapatkan informasi dan menelusuri siapa oknum dan agen travel apa yang membawa mereka ke Arab Saudi. Saya merasa prihatin karenanya. Meskipun Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan telah membuka layanan aduan untuk melaporkan jamaah haji palsu, namun belum ada satu pun laporan yang masuk merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa masalah jamaah haji palsu ini tidak begitu dianggap serius oleh masyarakat, atau bisa jadi juga karena kurangnya kesadaran tentang bagaimana cara melaporkan kasus semacam ini. Penting bagi Kementerian Agama untuk terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya jamaah haji palsu dan pentingnya melaporkan kasus-kasus semacam ini. Dengan adanya sistem pelaporan yang terbuka, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk melaporkan kasus-kasus jamaah haji palsu yang mereka temui. Selain itu, langkah-langkah preventif juga perlu ditingkatkan agar kasus jamaah haji palsu bisa diminimalisir. Pentingnya pelaporan kasus jamaah haji palsu juga berkaitan dengan perlindungan hak-hak jamaah haji asli. Jamaah haji palsu bisa merugikan tidak hanya pihak yang menjadi korban penipuan, namun juga merugikan estafet keberangkatan jamaah haji yang sah. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk turut serta melaporkan kasus jamaah haji palsu sangat penting dalam upaya memberantas praktik penipuan ini. Sebagai masyarakat, kita juga harus lebih proaktif dalam mengawasi orang-orang yang mencurigakan yang mengaku sebagai jamaah haji. Jika ada kecurigaan ataupun bukti-bukti bahwa seseorang adalah jamaah haji palsu, segera laporkan ke pihak berwenang agar tindakan lebih lanjut dapat diambil. Keselamatan dan keamanan jamaah haji asli harus menjadi prioritas utama, dan hal itu bisa dimulai dengan kesadaran dan tindakan bersama kita dalam melawan kasus jamaah haji palsu.