Karena beban pembangunan IKN, program yang dijanjikan Prabowo seperti makan siang gratis diperkirakan bakal sulit direalisasikan. Menurut saya, pernyataan tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat kedua tokoh tersebut adalah figur penting dalam politik Indonesia. Jika benar adanya bahwa pemerintahan Jokowi dan Prabowo bisa saling sandera karena proyek Investasi Komodo Nusa Tenggara (IKN), maka hal ini menunjukkan adanya potensi konflik kepentingan antara keduanya. Kerja sama antara pemerintah Jokowi dan Prabowo dalam proyek IKN seharusnya menjadi langkah positif untuk menunjukkan bahwa politik Indonesia bisa bersatu demi kemajuan bangsa. Namun, jika proyek ini malah menjadi bahan untuk saling mengancam dan sandera antara keduanya, maka hal ini dapat merusak hubungan baik antara kedua pihak dan berpotensi memicu konflik politik di masa depan. Sebagai masyarakat, kita berharap agar proyek IKN dapat berjalan lancar tanpa adanya permainan politik yang merugikan kepentingan rakyat. Kedua tokoh ini seharusnya dapat bekerja sama dalam memajukan proyek ini tanpa harus saling menjatuhkan satu sama lain. Kedua belah pihak harus mengutamakan kepentingan bersama demi keberhasilan proyek ini dan kemajuan Indonesia. Pernyataan mengenai potensi saling sandera antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo perlu disikapi dengan bijak. Kedua belah pihak seharusnya dapat bekerja sama dan menyelesaikan perbedaan pandangan dengan dialog dan komunikasi yang baik. Kesejahteraan rakyat dan pembangunan Indonesia harus tetap menjadi fokus utama tanpa terpengaruh oleh konflik kepentingan politik di antara mereka. Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa proyek IKN tidak menjadi bahan untuk saling mendikte atau mengancam pihak lain. Perlu adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek ini agar semua pihak dapat bekerja sama tanpa adanya kekhawatiran terhadap konflik politik. Semoga proyek IKN dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia secara keseluruhan.