Toilet umum yang digunakan Udin bersama keluarganya merupakan lahan mertua Udin sendiri. Toilet yang dijadikan hunian itu tidak digunakan. Saya merasa sangat prihatin dan sedih mendengar berita tersebut. Sulit untuk membayangkan bagaimana kehidupan keluarga tersebut tinggal di toilet umum tanpa fasilitas yang layak untuk berjaga-jaga dari cuaca ekstrem dan keamanan yang memadai. Situasi ini jelas merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia mereka untuk hidup dengan layak dan bermartabat. Pemda seharusnya bertindak cepat dalam menangani masalah ini. Ajuan bantuan rumah yang diajukan sejak Februari seharusnya menjadi prioritas utama untuk segera diproses dan disetujui. Kehidupan mereka di toilet umum tidak layak untuk diteruskan, dan mereka membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman sesegera mungkin. Selain itu, Pemda juga seharusnya memberikan perhatian yang lebih pada warga miskin dan rentan seperti keluarga ini. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada lagi warga yang tinggal di kondisi yang tidak layak seperti itu. Program-program bantuan sosial dan rumah sederhana seharusnya lebih ditingkatkan dan diakselerasi untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Kita sebagai masyarakat juga harus ikut peduli dan membantu sesama yang membutuhkan. Kita bisa memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang kita bisa, baik itu berupa sumbangan makanan, pakaian, atau dana untuk membantu mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak. Semua orang memiliki hak untuk hidup dengan martabat, dan kita harus berusaha untuk memastikan bahwa hak tersebut terpenuhi bagi semua warga negara, tanpa terkecuali. Semoga keluarga tersebut segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan bisa segera tinggal di tempat yang layak. Dan semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan membantu sesama yang membutuhkan, sehingga tidak ada lagi warga yang harus tinggal di kondisi yang tidak layak seperti ini.