Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut belum bayar biaya perjalanan dinas ke Spanyol sebesar Rp 1 miliar. Pemilik travel bingung menagih ke mana Berita ini sangat menggelikan dan memperlihatkan situasi yang cukup ironis. Seorang pemilik travel menyatakan bahwa SBY telah menunggak biaya perjalanan ke Spanyol sebesar Rp 1 miliar, namun pemilik travel tersebut mengalami kesulitan dalam menagihnya. Sebagai seorang mantan presiden Indonesia, seharusnya SBY memiliki komitmen yang baik terkait pembayaran biaya-biaya yang telah disepakati. Pada satu sisi, seorang mantan presiden tentu harus memberikan contoh yang baik terkait kepatuhan pada perjanjian dan pembayaran yang telah dibuat. Tindakan menunggak pembayaran seperti ini bisa menimbulkan citra negatif serta merugikan pihak lain, dalam hal ini adalah pemilik travel tersebut. Apalagi jika nominalnya mencapai Rp 1 miliar, hal tersebut tentu bukanlah jumlah yang sedikit dan sangat berdampak bagi pemilik travel. Di sisi lain, pemilik travel juga seharusnya memiliki mekanisme yang baik dalam menagih pembayaran kepada kliennya. Sebagai seorang pengusaha, penting bagi dia untuk memiliki kontrak yang jelas dan mekanisme penagihan yang efektif agar tidak mengalami kendala dalam hal pembayaran. Hal ini penting agar terhindar dari masalah seperti yang sedang dihadapi oleh pemilik travel dalam berita tersebut. Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya transparansi dan integritas dalam melakukan transaksi bisnis. SBY sebagai mantan presiden seharusnya memperhatikan tata krama dan komitmen dalam melakukan perjanjian bisnis, serta pemilik travel harus memiliki sistem yang baik dalam menangani masalah pembayaran klien. Semoga kedepannya kedua belah pihak bisa menyelesaikan masalah ini secara baik-baik tanpa menimbulkan masalah yang lebih besar.