Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda, Washington Saut Dompak menerangkan mulanya dapat laporan beberapa WNA Korsel berkunjung ke Samarinda. Tanggapan saya terhadap berita tentang penangkapan 6 WNA asal Korea Selatan oleh petugas imigrasi jelang uji coba taksi terbang di Samarinda sangatlah mengejutkan. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan dan pengawasan yang ketat dalam menangani kedatangan warga negara asing ke suatu negara. Meskipun belum diketahui secara pasti alasan di balik penangkapan mereka, tindakan petugas imigrasi ini patut diapresiasi karena telah mengamankan situasi yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan. Kehadiran 6 WNA asal Korea Selatan ini juga menjadi sebuah tanda tanya terkait tujuan dan kegiatan yang akan mereka lakukan di Indonesia, apalagi saat ini sedang dilakukan uji coba taksi terbang di Samarinda. Kemungkinan adanya motif tersembunyi atau kegiatan yang tidak terkait dengan kepentingan negara perlu dipertimbangkan secara serius. Tindakan pengamanan yang dilakukan oleh pihak berwenang memang dibutuhkan untuk mencegah potensi ancaman keamanan yang bisa timbul dari kedatangan WNA yang tidak jelas maksudnya. Selain itu, kasus ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi pihak terkait, terutama terkait dengan prosedur pemeriksaan dan pengawasan terhadap kedatangan WNA di wilayah Indonesia. Perlu ditingkatkan lagi pengawasan terhadap kedatangan para WNA agar tidak ada pelanggaran yang dilakukan selama mereka berada di Indonesia. Tindakan preemtif seperti mengamankan mereka sebelum melakukan sesuatu yang merugikan harus terus ditingkatkan demi keamanan dan kedamaian negara. Harapannya, kasus ini dapat dijadikan momentum untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan dan pemeriksaan terhadap kedatangan WNA di Indonesia. Diperlukan koordinasi antar lembaga terkait seperti imigrasi, kepolisian, dan pihak berwenang lainnya guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Keamanan dan kedaulatan negara tetap harus dijaga, dan semua pihak bertanggung jawab untuk melindungi wilayah Indonesia dari potensi ancaman yang datang dari luar negeri.