Bos rental yang tewas dimassa itu sebenarnya ingin ambil mobil yang belum dikembalikan. Melalui pelacakan GPS, mobil itu berada di Pati. Berita mengenai bos rental yang tewas dihajar karena dikira maling, padahal sebenarnya korban hanya ingin mengambil mobilnya sendiri sangatlah menyedihkan dan memilukan. Tindakan sadis yang dilakukan oleh orang-orang yang menganggap bos rental tersebut sebagai maling menunjukkan ketidakadilan yang berlebihan dalam masyarakat. Hal ini juga menunjukkan minimnya pemahaman dan toleransi terhadap orang lain, serta menunjukkan kecenderungan untuk bertindak dengan kekerasan tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Sikap paranoid dan mudah curiga terhadap orang lain harus dihindari, karena bisa berakibat fatal seperti dalam kasus ini. Perlu adanya pemahaman yang lebih baik di masyarakat mengenai hukum dan hak asasi manusia, sehingga kasus-kasus seperti ini dapat diminimalisir. Mengambil hukum ke tangan sendiri tanpa proses hukum yang jelas hanya akan menimbulkan tragedi yang tidak perlu. Penting untuk melakukan identifikasi yang cermat sebelum mengambil tindakan apapun terhadap seseorang. Mendengarkan penjelasan dan klarifikasi dari pihak yang bersangkutan sebelum mengambil tindakan yang berdampak besar seperti dalam kasus ini sangatlah penting. Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi dari suatu masalah, dan penyelesaian konflik harus dilakukan melalui jalur hukum yang benar dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kasus ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa kekerasan dan tindakan sewenang-wenang tidak akan membawa kebaikan kepada siapapun. Kita harus belajar untuk lebih bijak dalam menilai suatu situasi dan tidak mudah terprovokasi oleh emosi dan prasangka. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli dan menghargai hak asasi manusia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan perdamaian dalam bertindak.