Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar berinisial MI (25) yang merusak fasilitas kampus, ditetapkan menjadi tersangka. Tanggapan saya terhadap berita tersebut tentu sangat disayangkan. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya kita menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Tindakan merusak fasilitas kampus adalah sebuah pelanggaran serius yang dapat merugikan banyak pihak, baik pihak kampus maupun teman-teman mahasiswa yang lain. Selain itu, tindakan merusak kampus juga mencoreng nama baik almamater kita sendiri. Sebagai mahasiswa, kita seharusnya menghormati tempat pendidikan kita dan berusaha untuk memelihara fasilitas yang ada agar dapat digunakan dengan baik oleh generasi mahasiswa selanjutnya. Tindakan merusak kampus adalah bentuk ketidakpedulian terhadap lingkungan belajar kita sendiri. Selain itu, tindakan tersebut juga dapat berdampak negatif terhadap citra mahasiswa Unismuh di mata masyarakat luas. Hal ini dapat menimbulkan kesan negatif bahwa mahasiswa Unismuh tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki rasa memiliki terhadap almamater mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk senantiasa menjaga nama baik almamater kita dengan cara bertindak dengan bijaksana. Sebagai mahasiswa, kita juga harus memahami bahwa setiap tindakan pasti akan memiliki konsekuensi. Dalam hal ini, mahasiswa yang merusak kampus telah menjadi tersangka dan harus menghadapi hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tindakan sembrono dan merusak tidak akan bisa lepas dari hukuman yang adil. Diharapkan, kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa lainnya untuk tidak mengulangi tindakan yang sama. Sebagai mahasiswa yang cerdas, kita harus dapat menunjukkan sikap yang baik dan bertanggung jawab dalam segala hal, termasuk dalam menjaga fasilitas kampus. Kita sebagai mahasiswa harus dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam lingkungan kampus dan masyarakat sekitar, bukan sebaliknya.