Momen haru terjadi saat prosesi wisuda ke-72 UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat orangtua menerima ijazah anaknya yang sudah meninggal. Saya merasa terharu ketika membaca berita tersebut. Wisuda merupakan momen penting dalam kehidupan seorang mahasiswa, namun tentu sangat menyedihkan apabila mahasiswa tersebut telah meninggal sebelum bisa merasakan momen tersebut. Sangat mengesankan melihat orangtua mahasiswa tersebut dengan tulus mewakili anaknya untuk menerima ijazahnya. Tindakan tersebut menunjukkan cinta dan pengorbanan seorang orangtua yang tidak terbatas. Di tengah kesedihan atas kepergian sang mahasiswa, tindakan orangtua ini sangat menginspirasi karena mereka tetap memperjuangkan masa depan dan penghargaan yang seharusnya diterima oleh anaknya. Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya nilai keluarga dan dukungan yang tak tergantikan dalam setiap perjuangan yang dihadapi. Keluarga merupakan tiang yang kuat dalam kehidupan seseorang, yang selalu siap mendukung dan menyemangati dalam setiap langkah yang diambil. Momen ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua akan kebesaran jasa orangtua dalam membimbing, mendidik, dan memberikan dukungan kepada anak-anaknya. Meskipun anak sudah tiada, namun semangat dan harapan orangtua tidak pernah padam. Mereka selalu berusaha untuk mewujudkan impian dan cita-cita anaknya, meskipun harus dengan cara yang berbeda seperti dalam momen wisuda ini. Saya berharap semoga keluarga mahasiswa tersebut diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka yang mendalam atas kepergian anaknya. Semoga kehadiran orangtua tersebut mampu menyemangati dan menginspirasi orang-orang disekitarnya, bahwa cinta seorang orangtua tidak pernah berakhir meskipun fisik sang anak telah tiada. Semoga mahasiswa yang meninggal tersebut mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan kekuatan dalam menjalani kehidupan selanjutnya.