Pemerkosan terjadi pada November 2023 saat korban diajak oleh Yuni untuk bergabung sebagai penari di kesenian kuda lumping milik keluarganya. Saya sangat terkejut dan prihatin saat membaca berita tersebut. Tindakan kekerasan seksual yang dilakukan satu keluarga terhadap seorang siswi SMP adalah perbuatan yang sangat keji dan tidak bisa ditoleransi. Apalagi, dalih melakukan tindakan tersebut atas nama ritual untuk kuda lumping sungguh tidak masuk akal dan tidak dapat dibenarkan. Kasus ini tidak hanya merugikan korban secara fisik dan psikis, tetapi juga menunjukkan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Sangat disayangkan bahwa masih ada orang yang menggunakan agama atau ritual tertentu sebagai dalih untul melakukan tindakan kejahatan. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan pembinaan moral yang kuat dalam keluarga dan masyarakat. Edukasi tentang hak asasi manusia dan perlindungan terhadap perempuan harus ditingkatkan agar kasus-kasus kekerasan seksual semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan. Saya berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Selain itu, dukungan psikologis dan rehabilitasi juga perlu diberikan kepada korban agar dapat pulih dari trauma yang dialaminya. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat bahwa tindakan kekerasan seksual tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apapun dan harus ditindak secara tegas.