Polisi Kembalikan Motor Pegi Setiawan yang Disita Saat Penangkapan, Ada Kitab Suci di Dalam Jok

9 June, 2024
12


Loading...
Setelah menerima motor Pegi, keluarga dan kuasa hukum membuka bagasi motor di bawah jok motor Pegi dan menemukan kitab suci serta barang pribadinya.
Pertama-tama, saya merasa terkejut dan sedikit heran saat membaca judul berita tersebut. Menyita motor seseorang yang diamankan saat penangkapan hanya karena terdapat kitab suci di dalam joknya terlihat tidak tepat dan kurang adil. Seharusnya polisi melakukan tindakan yang lebih bijaksana dan menghormati nilai-nilai keagamaan seseorang, tanpa harus menyita barang miliknya secara sembarangan. Selain itu, sebagai penegak hukum, seharusnya polisi dapat memahami bahwa kitab suci memiliki nilai sakral bagi pemiliknya. Tindakan menyita motor Pegi Setiawan yang mengandung kitab suci seolah-olah merupakan penghinaan terhadap agama yang dianutnya. Hal ini tentu dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi masyarakat dalam menerapkan aturan hukum yang seharusnya adil dan bijaksana. Lebih lanjut, kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi aparat kepolisian untuk lebih memperhatikan sensitivitas terhadap nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat. Aparat harus mampu menjalankan tugasnya dengan penuh profesionalisme dan kebijaksanaan, tanpa menimbulkan kesan diskriminatif atau merendahkan martabat agama seseorang. Diharapkan setelah motor Pegi Setiawan dikembalikan, pihak kepolisian juga memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas kejadian yang menimbulkan kontroversi tersebut. Selain itu, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan evaluasi terhadap prosedur penanganan kasus yang melibatkan barang-barang pribadi, agar ke depannya tidak terulang kasus serupa yang dapat merugikan masyarakat dan menimbulkan polemik yang tak perlu. Dalam konteks ini, sangat penting bagi aparat kepolisian untuk selalu mengedepankan prinsip-prinsip keadilan, kebijakan, dan etika dalam menjalankan tugasnya. Penegakan hukum harus dilakukan dengan proporsionalitas dan kecermatan agar tidak menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk pembelajaran bagi semua pihak agar penegakan hukum di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik dan lebih manusiawi.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment