Kondisi tersebut berbanding terbalik, di mana wilayah Kabupaten Muara Enim adalah pemasok listrik terbesar untuk wilayah Sumatera hingga Jawa. Saya merasa senang dan lega melihat bahwa sekolah dasar di Muara Enim yang selama 17 tahun hidup tanpa listrik akhirnya mendapatkan solusi dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Ini merupakan langkah yang sangat penting dan positif untuk memberikan akses listrik kepada sekolah dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sana. Kisah sekolah tersebut juga merupakan cerminan dari masih adanya ketimpangan akses listrik di beberapa daerah di Indonesia. Masih banyak sekolah atau masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik secara memadai, dan hal ini tentu menjadi masalah serius yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah maupun pihak terkait. Penggunaan PLTMH sebagai solusi untuk mengatasi masalah akses listrik di sekolah tersebut juga memberikan contoh yang baik dalam hal pemanfaatan energi terbarukan. PLTMH merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Semoga langkah positif yang dilakukan oleh sekolah di Muara Enim ini dapat dijadikan contoh dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di daerah terpencil atau terisolir yang juga mengalami masalah serupa. Dengan adanya akses listrik yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut juga dapat meningkat sehingga memberikan dampak positif bagi para siswa dan masyarakat sekitar.