Ketua RT di Kemayoran melakukan pencabulan terhadap korban sejak tahun 2022 sampai dengan bulan Mei 2024. Saya merasa sangat kecewa dan marah mendengar berita tersebut. Seorang ketua RT seharusnya menjadi contoh yang baik dan melindungi warganya, bukan malah melakukan tindakan kejahatan terhadap anak-anak di bawah umur. Tindakan tersebut sangat tidak etis dan bertentangan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin masyarakat. Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak merupakan tindakan yang sangat merugikan dan trauma yang sangat mendalam bagi korban. Tindakan tersebut tidak hanya merusak masa depan anak-anak yang menjadi korban, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pihak yang seharusnya melindungi mereka. Langkah penegakan hukum yang diambil terhadap ketua RT tersebut patut diapresiasi sebagai upaya untuk memberikan keadilan bagi korban dan memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan seksual. Pihak kepolisian harus menginvestigasi kasus ini secara menyeluruh dan memastikan bahwa pelaku mendapat hukuman yang sewajarnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, penting juga bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya pelecehan seksual terhadap anak-anak serta pentingnya melaporkan kasus-kasus yang terjadi. Masyarakat juga harus lebih waspada dan proaktif melindungi anak-anak dari bahaya pelecehan seksual dengan memberikan pendidikan dan perhatian yang cukup. Kasus ini juga harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak, bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Kita semua harus bergandengan tangan untuk melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kejahatan dan memberikan mereka lingkungan yang aman dan sehat untuk tumbuh kembang. Semoga kasus ini bisa menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap anak-anak di masyarakat.