Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengaku bertemu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bahas UKT. Sebagai individu yang memiliki keterlibatan dalam dunia pendidikan, saya melihat pertemuan antara Rektor Universitas Airlangga (Unair) dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk membahas penurunan biaya uang kuliah tunggal (UKT) sebagai langkah yang positif. Dalam konteks ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19, penurunan UKT akan sangat membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi mahasiswa. Hal ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dan universitas dalam memperhatikan kesejahteraan mahasiswa. Namun, perlu diingat bahwa penurunan UKT tidak bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menangani masalah biaya pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia perlu direformasi secara menyeluruh untuk memastikan akses pendidikan yang adil dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan keberlanjutan kebijakan penurunan UKT agar tidak memberikan dampak negatif pada kualitas pendidikan dan pelayanan bagi mahasiswa. Saya juga berharap bahwa pertemuan antara Rektor Unair, Prabowo, dan Gibran tidak hanya sebatas pada pembicaraan penurunan UKT, tetapi juga membahas berbagai isu strategis lainnya yang terkait dengan dunia pendidikan. Misalnya, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pembenahan infrastruktur pendidikan, dan peningkatan mutu lulusan. Penting untuk memastikan bahwa hasil dari diskusi ini dapat memberikan dampak positif yang luas bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Terakhir, saya mengharapkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan terkait penurunan UKT ini. Mahasiswa dan seluruh pihak yang terlibat diharapkan dapat diberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai alasan, mekanisme, dan dampak dari kebijakan tersebut. Partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan juga menjadi kunci dalam memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.