Seorang selebgram di Kota Medan melaporkan driver taksi online polisi karena kue yang dipesan untuk suaminya tak kunjung tiba. Saya merasa prihatin dan sedih ketika mendengar berita ini. Seharusnya sebuah momen ulang tahun yang seharusnya penuh kebahagiaan bisa berubah menjadi sebuah masalah besar karena tidak sampainya kue ulang tahun yang dipesan oleh istri kepada suaminya. Tindakan mempolisikan driver taksi online mungkin diambil karena terlalu kecewa dengan keterlambatan pengiriman tersebut, namun seharusnya ada cara-cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Seorang selebgram pastinya memiliki banyak penggemar dan followers di media sosialnya, sehingga kasus ini bisa menjadi viral dan menimbulkan perdebatan di masyarakat. Hal ini bisa mengarah pada opini negatif terhadap driver taksi online yang bersangkutan serta bisa merugikan bisnis tersebut di masa mendatang. Selain itu, kasus ini juga dapat mempengaruhi citra industri taksi online secara keseluruhan, yang seharusnya tidak terjadi karena kesalahan individu. Sebagai pengguna jasa transportasi online, kita harus memahami bahwa kesalahan bisa terjadi dan tidak bisa dihindari sepenuhnya. Sebaiknya, ketika menghadapi masalah seperti ini, kita dapat mencari solusi yang lebih baik secara bersama-sama tanpa harus langsung mengambil tindakan hukum. Kita bisa mencari tahu apa yang menjadi kendala dari keterlambatan pengiriman kue tersebut, serta mencari jalan keluar yang lebih bijaksana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kita juga harus memahami bahwa driver taksi online juga manusia yang bisa melakukan kesalahan, sehingga mempolisikannya bukanlah solusi yang tepat dalam kasus seperti ini. Seharusnya, kita dapat saling memahami dan berempati satu sama lain, serta bisa menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan sikap yang baik. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi masalah sehari-hari, serta menghargai pekerjaan orang lain dengan cara yang lebih baik.