Puluhan siswa SDN 362 Parigusi harus menumpang ujian di sekolah lain karena terdampak longsor. Mereka ujian dengan kondisi yang serba terbatas. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah merasa prihatin terhadap nasib puluhan siswa SD di Luwu yang harus menumpang ujian di sekolah lain akibat terdampak longsor. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi para siswa dalam mengikuti ujian dengan kondisi yang tidak biasa dan mungkin membuat mereka merasa tidak nyaman. Kondisi longsor yang terjadi tentu sangat merugikan bagi siswa dan sekolah yang terkena dampaknya. Selain mengganggu proses belajar mengajar, juga dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa dan mengurangi kualitas pendidikan di daerah tersebut. Pemerintah setempat perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur dan menjamin keamanan siswa di sekolah-sekolah yang terdampak longsor. Tidak hanya itu, para siswa yang harus menumpang ujian di sekolah lain juga perlu mendapat perhatian khusus agar bisa mengikuti ujian dengan baik. Sebaiknya pihak sekolah dan pemerintah memberikan dukungan dan bantuan kepada para siswa untuk mengatasi situasi yang tidak diinginkan ini. Selain itu, para siswa juga perlu diberikan motivasi dan dukungan psikologis agar tetap fokus dan percaya diri dalam menghadapi ujian. Kita sebagai masyarakat juga perlu peduli terhadap kondisi para siswa dan sekolah yang terdampak bencana alam seperti longsor ini. Kita dapat memberikan bantuan dan dukungan secara moral maupun materiil untuk membantu proses pemulihan dan pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan dan semua siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman tanpa ada gangguan dari bencana alam.