Kapal pembersih sampah hibah dari band musik Coldplay batal beroperasi di Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang, Banten. Saya merasa prihatin dengan berita tersebut, karena kapal bantuan Coldplay seharusnya dapat memberikan manfaat bagi Sungai Cisadane yang sudah lama menjadi sorotan karena tingginya tingkat pencemaran. Namun, sayangnya kapal bantuan tersebut batal beroperasi karena adanya barikade penghalau sampah yang menghalangi akses kapal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masalah sampah di Sungai Cisadane sangat serius dan perlu segera ditangani secara menyeluruh. Keterlibatan Coldplay dalam memberikan bantuan juga seharusnya menjadi dorongan bagi pemerintah dan masyarakat sekitar untuk bertindak lebih proaktif dalam menjaga kebersihan sungai tersebut. Dengan adanya barikade penghalau sampah, dapat terlihat bahwa masyarakat sekitar sungai telah melakukan upaya untuk menangani masalah sampah tersebut. Namun, hal ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk menghentikan upaya-upaya pembersihan sungai yang lebih besar dan teratur. Penting bagi pemerintah dan masyarakat sekitar untuk bekerjasama dalam menangani masalah sampah di Sungai Cisadane. Diperlukan langkah-langkah konkret seperti pengelolaan sampah yang lebih baik, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, serta penegakan hukum terhadap pelaku pembuangan sampah sembarangan. Kapal bantuan dari Coldplay seharusnya menjadi momentum untuk mengubah perhatian terhadap Sungai Cisadane dan memberikan inspirasi bagi semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan sungai tersebut. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak bahwa masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap bersih dan sehat.